Kenapa Saya Pilih Menginap di Itaewon Saat Traveling ke Seoul? [Korea Selatan]

Kenapa Saya Pilih Menginap di Itaewon Saat Traveling ke Seoul?
Assalamu'alaikum,
안녕하세요 여러분

Ada 3 kawasan yang jadi favorit kebanyakan orang Indonesia untuk menginap saat plesiran di Seoul.



Yang pertama adalah Hongdae
Kawasan ini ngehits banget di kalangan anak muda Indonesia terutama yang pada demam Korea. Hongdae ini memang tempat ngumpulnya anak-anak muda Seoul. Ramenya khas anak muda lokal Kota Seoul. Banyak cafe-cafe kekinian, toko-toko pakaian yang unyu-unyu, juga sering ada seniman jalanan yang gelar lapak dari nyanyi sampe joget-joget. 

Kedua adalah Myeongdong
Kawasan ini adalah pusat perbelanjaan skincare dan kosmetik yang ngehits di Seoul. Banyak juga orang Indonesia yang menginap di kawasan ini, biar gampang kalau mau shopping skincare. Selain ratusan toko skincare juga banyak lapak kaki lima yang jualan kaos kaki lucu, souvenir, sampai penjual gorengan ala Korea. Kebanyakan yang mengidolakan untuk menginap di Myengdong adalah orang-orang Jepang dan China.

Ketiga adalah Itaewon.
Kawasan ini adalah pusat keramaian Kota Seoul yang berskala Internasional. Banyak orang lokal yang berbaur dengan para pendatang dari berbagai penjuru dunia di sini. Segala jenis keramaian ada di Itaewon. Orang yang datang ke sini pun tidak selalu anak muda. Banyak restoran yang menjual berbagai masakan khas mancanegara termasuk masakan Indonesia. 

Baca juga: Hati-Hati Terjebak Makanan Haram Ketika Traveling di Korea

Kenapa Saya Pilih Menginap di Itaewon Saat Traveling ke Seoul?

Itaewon

Itaewon adalah "Special Tourist Zone" yang pertama di Kota Seoul yang dicanangkan tahun 1997. Segala ragam bangsa, budaya, hiburan, belanja, makanan, dll semua ada di Itaewon.

Sebelum Perang Dunia II, Itaewon dihuni oleh penjajah Jepang. Setelah perang Korea usai, Jepang diusir dan Itaewon diduduki tentara Amerika yang tinggal di Garnisun Yongsan. Itaewon kemudian menjadi kumuh dan terkenal sebagai Red Light District karena banyaknya tempat 'begituan' yang melayani para tentara Amerika.

Tahun 1980-an, Itaewon mulai berbenah menjadi bersih saat Seoul menjadi tuan rumah Asian Games 1986 dan Olimpiade 1988, serta banyaknya konferensi-konferensi internasional. Red Light District berubah menjadi "Special Tourism District".
Lebih dari 20.000 orang asing tinggal di Itaewon. Banyak dari mereka yang membuka usaha restoran yang menyajikan masakan khas negaranya. Nggak heran kalau sekarang di Itaewon, mau cari makanan dari negara manapun ada. Orang-orangnya juga beragam yang ada di sana. Dari yang asli Korea, bule sampai negro. Dari yang bajunya minimalis sampai yang bercadar pun ada.
Selain itu, di Itaewon juga ada banyak tempat hiburan seperti club, bar dan cafe. Pelanggannya orang-orang dari berbagai bangsa. Pasar, toko-toko yang menjual barang-barang antik, toko skincare, pun ada. Pokoknya lengkaplah sebagai pusat keramaian berskala internasional.

Kekurangannya adalah, di pagi hari akhir pekan ada sisa-sisa orang teler di jalanan dekat club & bar. Ada yang tidur di jalan (mungkin saking maboknya doi gak sadar lagi bobok dimana), ada yang berantem sesama temennya (mungkin rebutan pacar), ada yang udah mulai sadar dan sedang menuju jalan pulang. So far sih masih aman terkendali ya, nggak pernah lihat yang ganggu orang lain di jalanan. Lagipula di sana deket sama kantor polisi juga. Jadi semisal ada yang gengges bisa langsung lapor ke polisi.

Baca juga: Bertemu Orang-Orang Baik di Korea


Lalu kenapa pilihan saya jatuh di Itaewon?

Tentu saja saya tidak tertarik dengan segala keramaian Itaewon. 
FYI, saya menginap di daerah Usadan-ro, yang tidak berdekatan secara langsung dengan tempat keramaian club, bar, dan cafe.
Sedangkan pusat keramaian ajeb-ajeb ada di daerah belakang Hotel Hamilton.



https://www.jagungmanisjalanjalan.com/2019/07/where-to-eat-halal-korean-food-in-seoul.html
daerah Usadan-ro tempat saya menginap ada di dalam lingkaran kuning

Baca juga: Serba Serbi Seoul


Alasan saya menginap di Itaewon karena:

1. Ada Masjid [Seoul Central Mosque]
Kenapa Saya Pilih Menginap di Itaewon Saat Traveling ke Seoul?
Masjid ini dibuka tahun 1976 sebagai pusat agama Islam yang pertama di Korea sekaligus menjadi tempat komunitas budaya Islam di Seoul. Di sini saya bisa melihat dan merasakan bagaimana Islam tumbuh di Seoul dan bagaimana muslim menjalankan ibadahnya sebagai minoritas di Korea.

2. Banyak Makanan Halal
Kenapa Saya Pilih Menginap di Itaewon Saat Traveling ke Seoul?
Rumus saya ketika traveling ke luar negeri dimana Islam adalah minoritas adalah tinggal di dekat masjid, karena biasanya di dekat masjid ada banyak makanan halal. Kalau laper tinggal jalan dikit aja udah nemu makanan halal.
Di Itaewon banyak banget restoran halal yang menjual masakan dari negara-negara muslim, seperti Turki, Pakistan, Mesir, Malaysia, Indonesia, dan banyak lagi. Kita bisa jajan baklava, kebab, dondurma, atau kalau seperti saya yang demen wisata kuliner nyobain masakan asli, banyak juga pilihan restoran yang menjual masakan Korea yang halal.
Selain restoran, ada juga beberapa supermarket halal. Kalau berminat memasak sendiri, kita bisa belanja di supermarket ini.

Baca juga: Where to Eat Halal Korean Food in Seoul

3. Pemukiman Penduduk Khas Korea
https://www.jagungmanisjalanjalan.com/2019/07/where-to-eat-halal-korean-food-in-seoul.html
Daerah Usadan-ro banyak rumah-rumah penduduk. Saya menginap di rumah penduduk yang dijadikan guest house yang ramah muslim. Saya jadi punya pengalaman tinggal di rumah serasa orang Korea. Setiap pagi saya melihat kehidupan mereka bersih-bersih, berangkat ke sekolah dan bekerja, dll. Tetangga-tetangga sekitar penginapan saya tidak semua orang Korea. Ada keluarga imigran juga. Ada muslim ada juga orang kulit hitam.
Pas hari Jum'at, para laki-laki dari berbagai bangsa berjalan dari rumah menuju masjid dengan pakaian khas. Serasa di negeri sendiri.

4. Strategis, Dekat Stasiun Metro
Kenapa Saya Pilih Menginap di Itaewon Saat Traveling ke Seoul?
Daerah Usadan-ro bisa dijangkau dari stasiun metro Itaewon (line 6)  exit 3. Tinggal jalan kaki aja sambil cuci mata kalau menuju ke penginapan dan sebaliknya. 

Baca juga: Selalu Dikira Orang Malaysia di Korea

Itulah alasan saya kenapa saya pilih menginap di Itaewon saat traveling ke Seoul

Kalau kamu gimana? Lebih memilih yang mana? Atau punya pengalaman menginap dimana pas di Seoul?
Silakan berbagi cerita di kolom komentar ya... 😼









6 komentar

  1. Mbaknya, ajak saya ke Korea dong....

    ReplyDelete
  2. Lg cari2 referensi buat cari penginapan liburan nanti di korea,, rencananya tahun depan kesana, semoga covid 19 sudah menghilang karena sudah beli tiketnya 😂 btw guest house bookingnya dimana? Airbnb? Cari apartemen yg ada dapetnya biar bisa masak sih,, secara bawa rombongan 😂 trus harga makanan disana gmn kak? Yg halal food

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya booking guest house dari sini:
      https://www.agoda.com/id-id/partners/partnersearch.aspx?cid=1834416&hid=1110567&currency=IDR&checkin=2020-11-06&checkout=2020-11-08&NumberofAdults=2&NumberofChildren=0&Rooms=1&pcs=9.
      tinggal pilih mau guest house atau apartemen tergantung kebutuhan.
      makanan halal banyakan di daerah Itaewon dekat masjid. bisa dibaca tulisan saya tentang makanan halal di Seoul ya...
      harga makanan yang halal memang relatif lebih mahal dibanding dengan makanan restoran/warung lokal yang non-halal.

      Delete

  3. Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Myeongdong di Seoul, kita bisa melihat wajah dari group K-pop Girl’s Generation, Blackpink, atau boy group Exo , Super Junior di baju dan alat tulis menulis, dan kita bisa melihat jejak-jejak dari Winter Sonata, Autumn in My Heart, atau My Sassy Girl dipajangan untuk mengingatkan kita akan filem drama TV Korea yang terkenal.
    Saya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka blog di http://stenote-berkata.blogspot.com/2019/11/seoul-di-myeongdong-pagi-hari.html

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,