Melihat Bunga Rafflesia Arnoldii di Hutan Bengkulu [Indonesia]

Melihat Bunga Rafflesia Arnoldii di Hutan Bengkulu

Saya nih penasaran banget sama bunga raksasa ini sejak jaman masih SD. Tapi setelah setua ini saya baru punya kesempatan melihat langsung di habitat aslinya.

Sesungguhnya saya tanpa rencana pergi ke hutan buat lihat Rafflesia. 
Ceritanya kami (saya & temen-temen) lagi dateng ke acara resepsi pernikahan salah satu temen kantor di daerah Curup Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. 
Sepanjang perjalanan dari Kota Bengkulu ke Curup, pemandangan kanan kiri adalah hutan. Di daerah Kepahiang lihat papan tulisan "Rafflesia mekar" di pinggir hutan. Berhubung penasaran, akhirnya kami berencana mampir sepulang kondangan nanti.
Sempat ragu-ragu karena cuma saya yang semangat pengen liat Rafflesia tapi nggak mau masuk hutan sendirian, akhirnya ada 1 temen saya yang mau nemenin.

Saya masuk hutan lengkap dengan dress kondangan yang cantik. Karena habis turun hujan, maka tanah di hutan agak blethok dan licin. Mas-mas yang jaga di depan hutan merekomendasikan supaya lepas sepatu aja dan dia ngasih batang pohon yang digunakan sebagai tongkat untuk menjaga keseimbangan badan selama perjalanan di hutan. 
Jalannya lumayan juga masuk hutannya dengan medan menurun sambil mikir ini ntar keluarnya bakalan capek karena naiknya 3 langkah mlorotnya 5 langkah, saking licinnya.
Bunga Raflflesia Arnoldii yang lagi mekar sempurna di hutan kepahiang bengkulu
Bunga Raflflesia Arnoldii yang lagi mekar sempurna
Saya sejujurnya nggak suka sama bunga. Tapi saya penasaran banget sama Rafflesia Arnoldii karena bunga ini unik, nggak punya daun, nggak punya tangkai, dan nggak bisa dipetik. Ya siapa juga yang mau metik bunga segede gaban begini. Kalau mekar sempurna, gedenya bisa sampai 1 meter dengan berat sekitar 15 kilogram. Bunga terbesar di dunia.
Bunga ini biasanya cuma bertahan mekar seminggu, habis itu membusuk. Mekarnya pun tidak bisa diprediksi kapan dan sak enggon-enggon di dalam hutan tropis sebagai tanaman endemik di Sumatera bagian Selatan, terutama Bengkulu sesuai sejarah penemuan pertama kalinya tahun 1818 oleh Joseph Arnold sewaktu sedang ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Baca juga: 5 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Kota Toboali

Banyak orang sering rancu antara Rafflesia dengan bunga bangkai. Rafflesia Arnoldii  atau Bunga Padma Raksasa bentuknya lebar mbleber tengahnya berbentuk semacam mulut gentong dan nggak bau. Sedangkan bunga bangkai atau Kibut (Amorphophallus titanum Becc) bentuknya tinggi menjulang dan ada tonggolnya di tengah, seperti yang ada di uang kertas 500 jaman dulu banget.
Bunga Raflflesia Arnoldii yang sudah muali membusuk
Bunga Raflflesia Arnoldii yang sudah muali membusuk
Kalau kamu pengen lihat Rafflesia Arnoldii di hutan Sumatera, pastikan lihat kiri-kanan di sepanjang jalan sewaktu melewati hutan. Sebab jika di hutan itu lagi ada Rafflesia mekar, pasti ada papan atau spanduk yang menuliskan "ada Rafflesia mekar" atau semacamnya.
Masyarakat sekitar yang mengelola "pertunjukan" ini. Mereka akan menyiapkan tongkat dari batang pohon, menjaga alas kaki yang kita tinggalkan di pinggir jalan, menyediakan botol-botol air untuk cuci kaki, dan mengantar kita masuk ke hutan menuju tempat dimana Rafflesia sedang mekar. dan mengantarkan kita kembali keluar hutan. Mereka tidak memungut bayaran, hanya disediakan semacam kotak amal yang boleh diisi seikhlasnya.
Karena Rafflesia ini mekarnya sak enggon-enggon, jadi medannya juga nggak bisa diprediksi. Bisa jadi dia mekar di deket jalan (nggak terlalu masuk ke dalam hutan) atau bisa aja agak di dalam hutan. Hutannya masih asli, banyak hewan liar juga yang mungkin akan kita temui. Pastikan tidak membuang sampah sembarangan dan jangan usil merusak tanaman. Cukup ikuti pemandu dan foto-foto aja dengan Rafflesia, supaya Rafflesia beserta hutannya tetap terjaga.

Setelah puas melihat Rafflesia yang mekar, yang mulai busuk, dan yang masih kuncup, akhirnya saya keluar hutan dengan penuh perjuangan. Naik-mlorot, naik-mlorot melulu,  dress bagian bawah dan kaos kaki saya udah kotor penuh tanah basah. Sebelum lanjut perjalanan ke Kota Bengkulu, mampir dulu di pancuran mata air yang lumayan deras buat nyuci bawahnya dress dan kaos kaki. Kemudian lanjut perjalanan dengan baju setengah basah dan sesampainya di Kota Bengkulu saya sukses masuk angin.

10 komentar

  1. Saya liat bunga bangkai ini pertama kali di bogor mba, belum pernah ke bengkulu. Pengeeen. Mudah2an ada umur panjang traveling kesana. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. rafflesia bukan bunga bangkai, mbak. bunga bangkai lain lagi. hehe
      semoga bisa berkesempatan melihat langsung di habitat aslinya ya, mbak :)

      Delete
  2. Saya pun masih sering kliru nyebut bunga bangkai dan bunga Raflesia. Habisnya pas di bangku sekolah diajarinnya bunga bangkai = bunga Raflesia, sih haha..

    Saya juga segede gini belum kesampaian lihat bunga bangkai maupun bunga raflesia, semoga ada rejeki berkunjung ke Bengkulu.. 😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama, mbak...
      dulu pas SD diajarinnya bunga bangkai ya rafflesia ini. rupanya bukan.
      dan udah membuktikan sendiri kalau doi enggak bau bangkai. hahahha

      aamiin... semoga mbak Yuni bisa ke Bengkulu lihat Rafflesia sekaligus Kibut (bunga bangkai).

      Delete
  3. Anginnya udh keluar kn mbk, hihihi.
    Gede ya raflesia, kpn ya diriku bisa ketemuan sama raflesia. 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah anginnya sudah diusir keluar, mbak. hahahha
      gede banget, mbak bunganya...
      semoga suatu hari nanti mbak Inda bisa ketemuan ya.... aamiin...

      Delete
  4. Seru banget deh baca tulisan mba. Walaupun maauk hutan pakai dress cantik trus pulangnya pake acara masuk angin, tapi bisa post tentang Rafflesia Arnoldi begini. Jempolan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. soalnya penasaran banget, mbak.... sama bunga segede bagong ini. hahahhaha

      Delete
  5. Wahh bunga legenda, tapi saya belum pernah lihat hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga suatu hari nanti berkesempatan melihat langsung ya mbak Shinta :D

      Delete

Silakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,