Bagi kamu para pecinta kucing seperti saya, pasti seneng banget kalo ke Turki. Kamu bakalan ketemu kucing-kucing jalanan yang gendut, bersih, lucu, dan jinak.
Selain sejarah, kucing jalanan dari berbagai ras adalah pencuri hati saya sampai saya bolak-balik ke Turki. Gimana nggak seneng, di Turki, saya bisa main sama kucing-kucing jalanan yang gendut ginuk-ginuk, berbulu lebat diwut-diwut, bersih, jinak dan menggemaskan. Mereka ting tlecek dimana-mana. Nggak hanya berkeliaran di jalanan dan di pasar, kamu bisa lihat mereka bobo di taman diantara bunga tulip yang sedang mekar, di cafe, di hotel berbintang, di tumpukan dagangan baju, di masjid, di toko-toko, di catwalk peragaan busana, di pantai, di kantor, bahkan ada keluarga kucing yang menghuni situs sejarah Hagia Sophia.
Jangan heran kalau lihat kucing bobo manis dengan tenangnya di kursi dalam sebuah cafe bersama orang-orang yang lagi makan atau minum dan nggak ada satupun orang yang mengusirnya.
Mereka semua hidup tentram, aman, dan damai menyatu bersama kehidupan manusia di Turki. Nggak ada yang diusir, nggak ada yang ditendang dan digebuk, nggak ada yang dikasih makan sampah, nggak ada yang disiram air panas seperti nasib kucing-kucing jalanan di negara berflower yang penuh dengan penderitaan.
Kucing-kucing yang saya temui di Turki |
Baca juga: Istanbul Travel Guide
Kucing atau Kedi dalam bahasa Turki sejak dulu memang mendapat perlakuan spesial di Turki. Pemerintah dan masyarakat Turki saling bahu membahu merawat kucing-kucing jalanan ini. Mereka memberi makan dengan makanan terbaik, minuman yang bersih, diberi susu, diberi nama, membuatkan tempat tinggal dari kardus atau bahan lain lengkap dengan selimut penghangatnya, merawatnya jika ada yang melahirkan dan jika datang suhu ekstrim (musim panas dan musim dingin) dengan membawa mereka ke pulang ke rumah untuk sementara, dan membawa ke dokter jika ada kucing yang sakit.
rumah kucing yang disiapkan untuk melindungi kucing dari cuaca ekstrim |
Kalau jalan-jalan ke berbagai kota di Turki, selain bakalan ketemu kucing dimana-mana, di hampir setiap pengkolan kamu juga akan ketemu makanan kucing dan air untuk minum kucing. Kamu juga akan lihat orang-orang bawa makanan kucing dan memberi makan jika ketemu kucing di jalan atau ditaruh di tempat makan yang sekiranya banyak kucing pada kumpul.
Bahkan banyak orang yang memasang tempat makanan (biasanya dari pipa paralon atau semacamnya) dan membuat rumah-rumahan kucing di depan rumah mereka. Orang lewat tentu boleh ikut bersedekah di sana.
Kadang kucing-kucing itu juga bermain atau sekedar duduk bareng manusia di taman. Hubungan yang sangat harmonis antara manusia dan kucing.
The Recycling Focus Feeding Street Animals
Yang paling keren menurut saya adalah adanya mesin daur ulang yang bisa mengeluarkan makanan kucing (juga anjing). Mesin ini merupakan proyek sosial yang ramah lingkungan. Bentuknya mirip vending machine segede kulkas yang bekerja menggunakan tenaga surya.
Di bagian bawah ada dua wadah, satu untuk wadah makanan kucing, satu lagi wadah air minum. Bagian atas ada lubang untuk memasukkan air dan satu lagi lubang untuk memasukkan botol bekas. Jangan khawatir nggak ngerti bahasanya, karena semua ada petunjuk berupa gambar.
Jika kamu punya air minum sisa, daripada dibuang, masukin aja ke mesin ini. Tuang air dari botol kamu ke lubang untuk memasukkan air. Air itu akan mengalir ke wadah air minum di bawah. Kemudian masukkan botol ke dalam lubang khusus untuk botol, makanan kucing pun akan keluar otomatis ke wadah makanan di bawah. Kalau punya botol bekasnya aja juga boleh, langsung masukin ke lubang khusus botol. Semua makanan dan air yang keluar sudah dalam takaran tertentu.
Konsepnya adalah buang sampah sekalian sedekah untuk hewan dan turut serta menjaga lingkungan. Keren, kan?
Mesin ini ditempatkan di titik tertentu dan dikelola oleh pemerintah kota dengan melibatkan dokter hewan untuk memeriksa makanan yang masuk ke dalam mesin. Botol plastik yang terkumpul nantinya akan didaur ulang oleh perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah kota. Mesin ini juga menyediakan tempat untuk memasang iklan yang mana biaya pemasangan iklannya bisa untuk membeli makanan kucing dan biaya pemeliharaan mesin.
Baca juga: Kenapa Harus Istanbul?
Kebersamaan manusia dan kucing di Istanbul tahun 1957.
Baca juga: Masjid Nuruosmaniye Istanbul
Menyayangi kucing adalah teladan Rasulullah ﷺ karena kucing adalah binatang yang badan, liur, dan bekas sisa makanannya suci. Bekas air minumnya pun suci untuk berwudhu. Karena itu Rasulullah ﷺ sangat sayang kepada kucing.
Rasulullah ﷺ juga mengajarkan kepada kita tentang adab terhadap hewan, yaitu:
- memberinya makan dan minum
- menyayangi dan mengasihinya
- tidak menyiksanya dengan cara apapun
Saking istimewanya kucing, orang Turki punya kepercayaan jika ada yang membunuh kucing, orang itu harus membangun masjid supaya dosanya diampuni. Artinya bahwa mencelakai kucing adalah dosa besar.
Kucing di Masjid Aziz Mahmud Hüdayi
Ada salah satu masjid bersejarah di Turki yang menjadi rumah bagi para kucing-kucing jalanan. Terutama untuk tempat berlindung saat cuaca ekstrim musim dingin dan musim panas. Pintu masjid selalu terbuka untuk mereka.
Namanya Masjid Aziz Mahmud Hüdayi yang berdiri tahun 1594 di daerah Üsküdar, Istanbul bagian Asia. Mustafa Efe, imam besar masjid inilah yang selalu membuka lebar-lebar pintu masjid untuk para kucing jalanan. Para pasukan kucing bebas goler-goler di dalam masjid. Kadang mereka pun bermain-main dengan para jamaah.
Gli, kucing penghuni Hagia Sophia
Selain memberi makan dan memberi tempat berlindung, orang Turki juga sering memberi nama kucing-kucing jalanan. Salah satu yang terkenal adalah Gli. Kucing gendut dengan muka jutek yang lahir tiga bersaudara tahun 2004 dan tinggal di Hagia Sophia. Gli sering menyapa pengunjung dan berpose cantik jika ada yang memfoto dia. Bahkan saat tamu negara yang statusnya VVIP mengunjungi Hagia Sophia pun Gli dan teman-temannya tetap berada di sana. Nggak ada yang ngusir.
Gli (dan saudara serta kawan-kawan sesama kucing lainnya) pun secara berkala dibawa ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya. Maklum, sebagai kucing, Gli usianya sudah tergolong simbah-simbah. Jadi harus selalu dipantau kesehatannya.
Baca juga: Hagia Sophia - Sebuah Renungan
Kucing-kucing di Turki sudah ada ribuan tahun yang lalu, beranak pinak hingga hari ini dan menjadi saksi berkembangnya kota-kota di Turki.
Istanbul terkenal dengan kota yang menjadikan "kucing adalah raja".
Mersin adalah kota pertama di Turki yang mempunyai taman bermain khusus kucing, namanya Kedi Parki atau Miyav Park alias Taman Meow.
Sedangkan Ankara adalah kota dimana kucing Angora berasal.
Pokoknya sih, ke kota manapun di Turki kamu bakalan ketemu kucing yang unyu-unyu betebaran di jalanan. Banyak diantaranya yang jinak dan bisa kamu uyel-uyel.
Kalau saya sih suka bawa makanan kucing dari Indonesia dan saya bawa-bawa setiap kali saya jalan-jalan.
Kalau kamu pecinta kucing seperti saya, jangan lupa masukin makanan kucing dalam list barang bawaanmu jika kamu akan plesir ke Turki.
Hitung-hitung sedekah. Karena sedekah tidak hanya untuk manusia. Sedekah untuk hewan pun berpahala إن شاء الله.
Baca juga: Cara Membuat E-Visa Turki
22 komentar
Wah gemes mbak meong meong turki. Turki tuh kayak tempat dimana kucing dan manusia hidup berdampingan *tsah*
ReplyDeletegemesin banget mbak, 80% kucing di Turki gendut ginuk-ginuk. hihhihi
DeleteWah, saya penasaran dengan rumah kucingnya. Itu dari kardus, ya? Sumbangan masyarakat biasa gitu, langsung ditaruh di pinggir jalan?
ReplyDeleterumah kucingnya ada yang kardus ada juga yang dari styrofoam. kadang juga galon air mineral yang dipotong ujungnya. dalamnya dikasih kain biar anget. tinggal taruh aja di depan rumah/toko atau di pinggir jalan gitu yang sekiranya terlindung dari hujan.
DeleteSalam kunjungan dan follow disini ya :)
ReplyDeletesalam juga, terima kasih sudi berkunjung :)
Deletesewaktu aku pertamakali ke istanbul, aku ga ngelakuin research samasekali, dn ga tau kalo di sana banyaaaak bgt kucing. ya allah, sampe histeris saking girangnya mbaaaa :D. puas main2 ama si mpus. si Gli yg di dlm hagia sophia, kok ya kayaknya aku tau ya nih kucing. mirip ama kucing yg aku temuin di sana. tp wkt itu ga tau kalo ada namanya :).
ReplyDeletesuatu saat hrs balik sih aku ke turki. ngjakin anak2. mereka pasti happy jg ngeliat kucing sebanyak dan sejinak ini :D
Gli ini memang penghuni Hagia Sophia yang hobinya nyapa pengunjung, mbak.
Deleteada beberapa kucing juga selain Gli. Tapi Gli ini yang paling femes dan banyak penggemarnya meskipun mukanya jutek. heheheh
Ya ampun kocheeeng dimana-mana bikin gemas. Ini saya baru baca ada yang mengulas sisi lain dari Turki yaitu penduduknya yang ramah dan sangat peduli terhadap kucing. Ah andai bisa diterapkan di Indonesia pasti sangat menyenangkan. Anak saya suka banget sama kucing soalnya.
ReplyDeleteiya, mbak...
Deleteandai di Indonesia orang lebih peduli sama kucing, mungkin bisa seperti di Turki. sayangnya orang Indonesia banyak yang menganiaya kucing, bahkan anak-anak kecil udah ada yang hobinya menganiaya.
sedih.
Waiya, dulu waktu ke Istanbul juga lihat kucing yang MasyaAllah guede, cakep, dan kelihatan sehat banget. Warna mata mereka beda ya, Mbak, antara kiri dan kanan? Keren banget ya perlakukan pemerintah dan masyarakat terhadap kucing-kucing ini. Kalau ada kucing yang mati, apakah orang-orang juga dengan sukarela menguburkan langsung, Mbak?
ReplyDeleteAda jenis yang matanya beda antara kiri dan kanan. tapi itu jarang sih. kebanyakan kucing kampung biasa, hanya saja bersih, gendut, sehat.
Deletepastinya kalau ada kucing mati akan dikuburkan.
Turki emang syurganya kucing yaaaa. Aaakk gemesss jadi pengen jalan-jalan ke Turkiii.....
ReplyDeleteayo berangkat ke Turki, main-main sama kucing gendut :)
Deletebaru tahu kalau di Turki kucing diperlakukan sangat istimewa. Memang menggemaskan bila melihat kucing yang bersih dan gemuk. jadi ingat anakku yang kecil, suka banget dengan kucing. Sayan, kita gak bisa pelihara kucing karena suami alergi bulu kucing.
ReplyDeleteAndai di Indonesia kucing jalanannya seperti di Turki, anak mbak bisa tetep bisa main sama kucing tanpa harus repot memelihara. hihihi
DeleteWah, baru tau aku kalau "Kucing adalah raja" di Istanbul Turki. AKu ke Turki cuma seharian city tour ga nginap. Kepengen deh kapan2 ajak anak2 yang beneran liburan misal 10 hari keliling Turki. Doain ya :)Aku juga penyayang si meong. Dulu zaman masih remaja aku pelihara sampai 16 kucing di rumah hehehe sekarang ga lagi.
ReplyDeleteinsyaAllah nanti bisa keliling Turki ya, mbak. jangan lupa bawa makanan kucing buat sedekah meong-meong di sana :)
DeleteSaya pernah nonton di vlog salah satu selebgram, katanya memang kucing dan anjing di Turki itu diurus sama negara bahkan sampe rutin dikasih vaksin dan didata secara khusus biar tetep sehat dan bersih
ReplyDeletebetul sekali mbak :D
Deletenyasar ke blog ini habis baca blog keluarga Panda..entah kenapa suka bgt sama yang semua tentang Turki...eh di blog ini ngebahas Turki..bakal2 sering2 mampir ke blog ini kek nya.
ReplyDeleteSalam kenal Mba Dita
salam kenal juga mbak, Henni.
Deleteterima kasih udah mampir sini...
doakan ya, semoga saya bisa rajin menulis, terutama tentang Turki :)
Silakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,