Mampir ke Danau Garam Tuz Gölü [Turki]

Ini cerita saya saat trip ke Turki
Setelah terbang melayang-layang dalam keranjang balon dan jajan ice cream di Cappadocia, rombongan dangdut kami melanjutkan perjalanan menuju Ankara.




Dari Cappadocia ke Kota Ankara akan memakan waktu sekitar 3,5 jam. Sepanjang perjalanan saya tidur-bangun-tidur-bangun. Tidur soalnya ngantuk habis bangun sepagian demi mau naik balon udara yang sudah saya impikan sejak kecil. Bangun lagi karena nggak  mau melewatkan pemandangan indah sepanjang perjalanan yang tentu saja berbeda dengan pemandangan pantura Jawa yang penuh warung remang-remang cuaca.
tuz gölü
Tuz Gölü, danau dengan endapan garam

Setelah sekitar 2 jam perjalanan, kami singgah ke Tuz Gölü

Tuz Gölü adalah sebuah danau garam seluas ± 1.665 km² yang terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan Kota Aksaray dan Kota Ankara. Secara wilayah administrasi, danau ini masuk ke dalam wilayah 3 provinsi yaitu Ankara, Aksaray, dan Konya. Tetapi sisi danau yang terletak di pinggir jalan raya ini masuk dalam wilayah Provinsi Ankara. 

Baca juga: Cara Membuat E-Visa Turki

Tuz Gölü merupakan danau terluas ke-2 di Turki dan salah satu danau garam yang terbesar di dunia. 63% garam yang dikonsumsi masyarakat Turki dipasok dari danau ini.

Selain diolah menjadi garam dapur dan garam meja, garam dari danau Tuz Gölü ini juga diolah menjadi garam farmasi serta garam untuk kebutuhan perawatan tubuh dan kecantikan.
tuz gölü
Tuz Gölü dengan papan peringatan untuk tidak membuang sampah dan puntung rokok ke danau

Saat musim panas, danau ini akan menjadi dangkal dan memunculkan endapan garam yang mengkristal setebal 30-60 cm. Kita bisa berjalan di atasnya serasa sedang di hamparan salju. Jika musim dingin dan intensitas cahaya tinggi, danau akan terlihat berwarna coklat kemerahan. Hal ini disebabkan karena danau ini menjadi tempat berkembang biak ganggang Microalga Dunaliella Salina. 

Sayangnya saya ke sana pas akhir musim dingin. Jadi air danau belum menyusut dan warna danaunya nggak merah.

Baca juga: Piknik ke Laut Mati

Tuz Gölü selain sebagai 'tambak' garam juga dijadikan tempat wisata dan tentu saja tidak dapat dipisahkan dengan adanya tempat jajan dan tempat belanja.

Ada beberapa kios yang menjual oleh-oleh dengan mas-mas Turki yang agresif menawarkan dagangannya. Kebanyakan menjual garam dan olahannya, seperti scrub, salt bath, garam himalayan, garam dapur yang prongkolan, garam meja yang halus, dll. Ada juga souvenir seperti gantungan kunci, magnet yang kebanyakan temanya Cappadocia, aneka keramik khas Turki, dll. 
tuz goölü
aneka magnet dan gantungan mata biru di salah satu kios oleh-oleh di Tuz Gölü

Setelah puas foto-foto di Tuz Gölü dan belanja garam, rombongan kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Ankara yang masih sekitar 1,5 jam lagi.

14 komentar

  1. wonderful.
    saya juga kalau ngeliat garam 'aneh-aneh' jadi pengen beli.

    ReplyDelete
    Replies
    1. garam aneh-aneh... ahahahhaha
      memang menarik sih ya jenis-jenis dan aneka olahannya :)

      Delete
  2. Masyaallah kirain cuma ada di laut, ternyata di danau pun bisa menghasilkan garam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, mbak.. hehehe
      ada beberapa danau yang menghasilkan garam di bumi ini, mbak Lia, Tuz Gölü salah satunya :)

      Delete
  3. mesti ketawa baca postingannya mbak. "Mas mas turki yang agresif" :" danaunya sumber berbagai macam produk garam berarti ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. mas-mas Turkinya emang agresif banget, mbak... untung mereka ganteng-ganteng. hahahaha

      Delete
  4. Ya Allah semoga aku punyabkesempatan untuk datang langsung ke danau garam..

    ReplyDelete
  5. cowo2 turki itu memang rada agresif kalo nawarin sesuatu yaaa. pas aku ke istanbul pun ngalamin begitu... Belum pernah nih ke cappadocia dan ankaranya.. wkt itu ga sempet... krn cuma sebentar.. aku masih mau banget ke turki lagi, pgn ke pamukkale juga... kalo balon udara krn udh ngerasain di Vang vieng Laos, jd ga begitu penasaran..

    ReplyDelete
    Replies
    1. tuh kan...
      untung mereka ganteng-ganteng yes, jadi nggak terlalu bete kitanya. hahahaha

      semoga bisa ke Turki lagi ya, mbak Fanny...

      Delete
  6. Mba Dita, udaranya bikin lengket gak? Kan kalau di laut jadi lengket, wondering kalau di danau asin, lengket juga gak yah 🤔

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, karena aku ke sana musim dingin, jadi udaranya sih dingin-dingin empuk gitu, nggak lengket. tapi nggak tau ya kalo musim lainnya :D

      Delete
  7. Penasaran Mbak kalau danaunya jadi warna merah, biasanya musim apa ya?
    Beli salt bath trus sorenya buat berendem di bathub. Enak banget tuh kayaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. katanya sih kalau intensitas cahaya lagi tinggi, mbak. biasanya sih pas puncak musim dingin.
      ada salt bath juga kalau mau beli, cocoklah buat rendeman sehabis gempor ngiterin Cappadocia. hihihi

      Delete

Silakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,