Pengalaman Menjelajahi Banda Aceh sampai ke Puncak Geurutee [Indonesia]

Menjelajahi Banda Aceh sampai ke Puncak Geurutee

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan pemandangan indah. Alhamdulillah saya sudah menjelajahi 33 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, meskipun belum menjelajahi sampai mbulusuk-blusuk banget tapi paling enggak udah meninggalkan jejak kenangan di setiap daerah yang saya datangi.

Nah, sekarang saya mau cerita pengalaman menjelajahi ibu kota provinsi paling Barat Indonesia untuk menebarkan 'virus' Wonderful Indonesia ke kalian semua.
Alhamdulillah tahun 2018 ini saya berkesempatan mengunjungi Kota Banda Aceh 2 kali. Tentu saja saya tidak menyia-nyiakan waktu untuk menjelajah kota, meski ini bukan kunjungan yang pertama.
Apa nggak bosen, bro?
Enggak lah yaa...
Saya selalu senang pergi ke Banda Aceh karena saya demen banget makan Mie Aceh langsung di tempat asalnya. ehehehe

Oke, kita mulai cerita pengalaman road trip saya di Aceh.


 Masjid Raya Baiturrahman 
Ini adalah ikon kebanggaan Kota Banda Aceh yang wajib dikunjungi terutama untuk traveler muslim. Terletak di pusat kota dengan arsitektur yang sangat indah khas Aceh meski arsiteknya adalah seorang Belanda. Masjid ini selalu ramai dikunjungi baik jamaah shalat maupun wisatawan yang sekedar ingin berfoto. Lebih baik berkunjung ke sini saat waktu shalat tiba sekalian ikut shalat berjamaah. Sambil menyelam minum soda. Sambil berwisata sekaligus mencari pahala.
Dalam sejarah, masjid ini pernah digunakan sebagai benteng pertempuran di jaman Penjajahan Belanda dan sebagai tempat untuk menyelamatkan diri saat gempa dan tsunami menerjang Aceh tahun 2004. 
Masjid Baiturrahman hari ini adalah hasil renovasi, dengan tidak merubah arsitektur asli bangunan. Hanya ada penambahan payung elektrik mirip seperti di Masjid Nabawi Madinah dan mengganti fungsi halaman depan masjid menjadi teras masjid untuk menampung lebih banyak lagi jamaah. Fasilitas parkir, tempat wudhu, dan toilet di basement masjid pun diperbagus. Dari basement menuju pelataran masjid juga sudah dilengkapi dengan eskalator. Tersedia juga tempat penitipan alas kaki lengkap dengan lockernya, jadi jangan takut alas kaki ilang atau tertukar.
Untuk mengunjungi masjid raya, kita harus berpakaian yang menutup aurat. Khusus buat kamu para wanita, tidak boleh memakai celana panjang alias harus pakai rok.
masjid baiturrahman banda aceh
cantiknya Masjid Baiturrahman meski difoto di siang bolong
museum tsunami aceh
 Museum Tsunami Aceh 
Saya termasuk traveler yang kurang suka berkunjung ke museum karena menurut saya kunjungan ke museum itu membosankan. Tapi, itu tidak terjadi ketika saya berkunjung ke Museum Tsunami Aceh.
Museum karya Ridwan Kamil ini terdiri dari 4 lantai seluas 2.500 m². Fungsinya bukan hanya sebagai museum dan monumen tetapi juga disiapkan sebagai tempat perlindungan jika terjadi bencana tsunami di kemudian hari. 
Isi dari beberapa ruangan di museum ini cukup menyayat hati karena mengingatkan kita pada bencana maha dahsyat yang terjadi di Aceh tahun 2004. Tapi saya seneng banget berlama-lama di sini karena entah kenapa saya lebih fokus mengagumi arsitekturnya. Bukan! Saya bukan penggemar Ridwan Kamil, tapi karena saya adalah calon arsitek yang gagal di masa lalu. hahha
Museum ini buka setiap hari (kecuali hari libur nasional) jam 9.00 - 16.15. Hari Jum'at tutup saat shalat Jum'at 12.00-1400.

 Pantai Ulee Lheue 
Ini adalah pantai tanpa pasir, alias dari pinggir jalan langsung ketemu air laut. Letaknya di dekat Pelabuhan Ulee Lheue tempat kita bisa menyeberang menuju Kota Sabang di Pulau Weh.
Di sore hari di kawasan Pantai Ulee Lheue rame dikunjungi wisatawan. Kita bisa nongki-nongki cantik sambil menikmati sunset. Di sepanjang jalan banyak tukang jajanan lengkap dengan meja dan kursinya. Mau mancing juga bisa, banyak orang duduk-duduk di batu tanggul pantai sambil mancing di sini.
Ulee Lheue menjelang senja

 PLTD Apung 1
Kapal segede gaban ini dulunya tertambat di laut dekat pelabuhan Ulee Lheue dan berfungsi sebagai pembangkit listrik bertenaga diesel. Beratnya 2.600 ton, panjangnya 63 meter dan luasnya 1.900 m². Saat terjadi bencana tsunami, kapal ini terhempas sejauh 5 km ke daratan dan temangsang di tengah pemukiman penduduk Desa Punge Blang Cut.
Bangkai kapal ini sekarang menjadi monumen peringatan tsunami dan wahana wisata edukasi.
Buka setiap hari jam 9.00-12.00 dan 14.00-17.30.
Jum'at buka jam 14.00-17.00.









 Kapal Tsunami Lampulo 
Kapal nelayan ini nyangkut tepat di atas rumah penduduk di Gampong Lampulo saat tsunami menerjang Aceh tahun 2004. Kapal ini sangat bersejarah sebab telah menyelamatkan 59 nyawa warga yang berlindung di dalam kapal.
Di sana kita juga bisa mendengarkan secara langsung cerita warga tentang kengerian saat terjadi tsunami. 
Situs unik ini buka setiap hari jam 9.00-18.00 dan tutup saat waktu shalat tiba.
kapal tsunami lampulo
kapal nelayan yang nyangkut tepat di atas rumah


Setelah keliling tempat wisata di Kota Banda Aceh, saya mau geser dikit menuju ke puncak Gunung Geurutee. Untuk menuju ke sana akan melewati beberapa tempat wisata yang kece badai dan bikin saya tertarik untuk mampir. 

 Rumah Cut Nyak Dhien 

Siapa yang nggak tahu Cut Nyak Dhien, pahlawan wanita kebanggaan Indonesia? Pasti tahu semua lah yes. Nah, kita bisa lho mengunjungi rumahnya di Desa Lampisang Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Pas di pinggir kiri jalan raya ke arah Gunung Geurutee. 
Meski rumahmya yang asli sudah dibakar Belanda, tapi replikanya dibangun mirip seperti aslinya dan dijadikan museum data Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar. Bangunannya berbentuk rumah panggung dari kayu khas Rumoh Aceh. Saat tsunami menerjang, rumah ini tetap kokoh berdiri.
rumah Cut Nyak Dhien
rumah Cut Nyak Dhien
 Pantai Lampuuk 
Pantai Lampuuk tak kalah indah dari pantai-pantai di Bali. Malah saya lebih suka di sini karena lebih sepi dan nggak banyak anjing berkeliaran di pantai macam di Bali.
Pantai ini mengalami kerusakan sangat parah ketika tsunami, tapi sekarang sudah kembali cantik. Di sini kita juga bisa makan ikan bakar dan minum es kelapa muda di warung-warung pinggir pantai.
Pantai Lampuuk
 Masjid Rahmatullah Lampuuk 
Masjid ini terletak dekat pantai yang pada saat bencana tsunami sudah pasti ikut serta terhempas gelombang dengan gegap gempita. Tapi Ø§َللّٰÙ‡ُ Ø£َÙƒْبَر masjid ini tetap kokoh berdiri padahal di sekitarnya sudah luluh lantak tergerus tsunami, termasuk semua pemukiman penduduk dan segala bangunan yang ada di sana.
Sekarang masjid ini sudah dipugar dengan menyisakan satu sudut bagian yang rusak terkena gempa dan tsunami sebagai kenangan yang tak kan terlupa. 
Masjid Rahmatullah Lampuuk
Masjid Rahmatullah Lampuuk

 Pantai Lhok Nga 

Pantai ini tetanggaan sama Pantai Lampuuk. Sama-sama bagus pemandangannya. Pasirnya juga sama-sama putih. Yang suka mancing bisa menyalurkan hobinya di sini. Kalau mau golf juga bisa, pantai ini sebelahan sama lapangan golf.
pantai lhoknga
Pantai Lhoknga
 Lhok Seudu 
Lhok Seudu adalah kawasan wisata pesisir yang kekinian dan instagramable di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. 
Di sepanjang jalan pesisir ini banyak café yang menawarkan gubuk-gubung dan dermaga kayu untuk menikmati indahnya Lhok Seudu. Pokoknya betah banget deh leyeh-leyeh di sini.
lhok seudu
pemandangan dari salah satu café di Lhok Seudu
 Puncak Gunung Geurutee 
Ini adalah tujuan akhir saya dalam penjelajahan kali ini. Puncak Gunung Geurutee di Kabupaten Aceh Jaya. 
Di sini banyak warung-warung kayu di pinggir jalan yang menjual mi instan dan kopi. Saya memilih salah satu warung yang sekiranya menawarkan spot pandang yang paling kece. Sambil makan mi instan dengan bumbu khas Aceh, saya nongkrong di sini sambil menikmati pemandangan indah gradasi warna Samudera Hindia dengan pulau-pulau kecilnya. Ada juga pemandangan segerombolan sapi yang lagi jalan-jalan di pinggir pantai. Keren banget pokoknya.
pemandangan dari puncak gunung geurutee
pemandangan dari puncak Gunung Geurutee

Oia, lucunya di sepanjang perjalanan dari rumah Cut Nyak Dhien sampai ke Gunung Geurutee, saya sering ketemu segerombolan sapi di jalan raya. Ada yang lagi jalan-jalan sekeluarga, ada yang lagi leyeh-leyeh di jalanan dan bener-bener sampai ke tengah jalan, ada yang bergerombol di pinggir jalan macam lagi nunggu bus kota. Pokoknya lucu-lucu banget mereka. Makanya di sepanjang jalan kita akan temui rambu-rambu penanda bahwa kita masuk dalam kawasan sapi/kerbau.


 Wisata Kuliner 
Saya kalau traveling pasti harus wisata kuliner juga. Apalagi di Aceh ini, pantang melewatkan makanan enak sekelas Mi Aceh dan Ayam Tangkap. Bahkan mi instan pun tak terlewatkan karena mi instan di Aceh rasanya beda karena ditambahin bumbu khas yang menambah kelezatan mi yang sebelumnya memang udah lezat karena bertabur micin.




Tips selama traveling, jangan lupa pakai sunblock ya! Soalnya matahari di Aceh ini bisa bikin kulit gampang gosong, apalagi kalau kamu kurang kerjaan trus main di pantai pas siang bolong seperti saya.



Baca jugaRekomendasi Produk Penangkal Gosong saat Traveling

Gimana, seru kan jalan-jalan di negeri sendiri? Nggak kalah kok sama jalan-jalan di luar negeri. Sama-sama cantik, bahkan kalau ngomongin pantai, di negara kita pantainya tak terbantahkan keindahannya.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Wonderful Indonesia, ditulis berdasar pendapat dan pengalaman pribadi saya yang mungkin bisa berbeda dengan orang lain. 

12 komentar

  1. hahaha iya saya juga pernah ke aceh , kadang bis berhenti krn banyak sapi lewat. kadang suka bikin macet juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, habis mereka jalan sama bobonya sampe ke tengah jalan. tapi lucu. hehehe

      Delete
  2. Menjelajah 33 provinsi dari 34? wiihhh.. mantab sekali :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. biar nggak ada rasa bersalah kalau menjelajah ke luar negeri, mbak.
      harus seimbang. hahaha

      Delete
  3. semoga suatu hari bisa jalan-jalan sampe ke Banda Aceh ... cakep banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, mbak Sashy... saya doakan bisa sampai Aceh ya

      Delete
  4. Luaaar biasa mbaknya.. i wuuuv you.. ❤️❤️❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  5. Semoga menang mbaak Blognya.. hihi.. Biar mimpi yang lainnya terwujud

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin....
      meski akhirnya nggak menang tapi semoga mimpi yang lain tetep terwujud.

      Delete
  6. Waduuuh saya di aceh mbak, harusnya meet up kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. insya Allah nanti kalau ke Aceh lagi ya :D

      Delete

Silakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,