Masjid Nuruosmaniye atau Nuruosmaniye Camii adalah salah satu masjid peninggalan Kesultanan Utsmaniyah yang terletak di puncak salah satu dari 7 bukit kota lama Istanbul (di dalam tembok benteng Konstantinopel) dekat dengan Grand Bazaar (Kapalıçarşı), pusat perbelanjaan kuno terbesar di dunia yang tentu saja tersohor di kalangan para turis doyan belanja, terutama turis dari Indonesia.
Biasanya kalau teman-teman pada sibuk belanja di Grand Bazaar, saya suka ndekem aja di masjid ini menikmati keindahan arsitekturnya sambil menunggu waktu belanja habis.
Nuruosmaniye sejatinya adalah sebuah kompleks (külliye) yang berisi masjid (camii), madrasah (medrese), dapur umum untuk orang miskin (imaret), makam (türbe), perpustakaan (kütüphane), dan pancuran air (sebil). Kompleks ini dikelilingi oleh tembok dengan 2 pintu gerbang (dari sisi Grand Bazaar pintu 1/gerbang Çarşı Kapısı dan dari sisi Cağaloğlu). Di sekitar komplekas terdapat toko-toko (dükkan), kantor polisi, dan tempat istirahat/penginapan (han).
Pada jaman dahulu masjid adalah pusat peradaban. Tempat berkumpulnya masyarakat suatu wilayah/kota sekaligus tempat singgahnya para musafir.
Di dalam kompleks masjid biasanya dilengkapi dengan fasilitas sosial seperti sekolah/madrasah, toko-toko/pasar, dapur umum, makam, penginapan, hammam (pemandian khas Turki), perpustakaan, rumah sakit, taman, pancuran air, dll. Semakin besar kompleks maka semakin lengkap fasilitasnya.
gerbang menuju kompleks Nuruosmaniye dari sisi Cağaloğlu |
Nuruosmaniye Camii
Dibangun tahun 1749-1755 pada masa Sultan Mahmud I dan diselesaikan oleh penerusnya, Sultan Osman III. Arsiteknya adalah Mustafa Aga (yang tertulis di prasasti yang tertempel di dinding luar masjid), namun ada perdebatan tentang siapa arsitek ini yang sebenarnya. Ada yang bilang arsiteknya orang Yunani bernama Simeon Kalfa dan ada yang bilang mereka berdualah arsiteknya.والله أعلمُ بالـصـواب.
halaman masjid yang berbentuk tapal kuda |
Masjid Nuruosmaniye dibangun di atas struktur situs Kesultanan Utsmani yang lebih tua, yaitu Masjid Fatma Harun yang telah terbakar.
Arsitektur bangunannya bergaya Baroque dan Rococo yang merupakan perpaduan gaya klasik Utsmaniyah dan kontemporer barat yang saat itu (tahun 1700-an) sedang populer.
Masjid ini mempunyai 2 minaret (menara masjid) dan berkubah tunggal dengan 1 ruang salat yang plong tanpa pilar-pilar di tengahnya. Halaman masjidnya berbentuk setengah elips/semacam tapal kuda.
Bentuk tapal kuda merupakan gaya Baroque yang dimasukkan dalam arsitektur Utsmaniyah. Pada umumnya, halaman masjid klasik Utsmaniyah berbentuk segi empat.
Terdapat banyak jendela (174 buah jendela) untuk memasukkan banyak cahaya sesuai dengan arti nama masjid ini, 'Cahaya Osman'. Cantik banget pokoknya, bikin kita betah berlama-lama di dalamnya.
interior masjid. cantik ya? |
Perpustakaan
Bangunan perpustakaan terletak di sisi timur laut bangunan masjid. Di atas pintu masuknya ada tulisan arab yang artinya "Menuntut ilmu pengetahuan, dari buaian hingga liang kubur". Terdapat lantai basement di perpustakaan ini, namun interiornya tetap terang karena di lantai atas dipasang 30 jendela.Madrasah dan Imaret
Makam
tampak samping, ada tempat wudhu untuk jamaah laki-laki |
Masjid Nuruosmaniye terbuka untuk umum termasuk untuk turis (bukan orang yang hendak salat/beribadah) dan ada batasan sampai dimana turis boleh masuk tanpa mengganggu orang yang sedang beribadah. Masjid ini juga dilengkapi dengan brosur gratis yang berisi penjelasan tentang Masjid dan Islam dengan berbagai bahasa. Disediakan pula jubah untuk turis wanita yang berpakaian kurang bahan.
Hanya pada jam salat saja masjid tertutup untuk turis. Bagi turis harus masuk melalui pintu dari halaman 'tapal kuda', sedangkan untuk jamaah yang hendak salat bisa masuk dari pintu sisi kanan dan kiri masjid.
Tempat wudhu untuk laki-laki ada di tembok samping kanan, sedangkan untuk wanita terpisah dari bangunan masjid, yaitu ada di komplek toilet di dekat gerbang Çarşı Kapısı.
Buat kamu yang belanja belanji di Grand Bazar, sempatkanlah mampir ke masjid cantik yang berdiri sejak abad ke-18 ini. Cuma tinggal selemparan kolor bayi doang kok dari pintu 1 Grand Bazaar.
Baca juga: Kenapa Harus Istanbul?
Untuk menuju Masjid Nuruosmaniye, halte tramvay terdekat adalah T1 Çemberlitaş İstasyonu, lanjut jalan kaki sekitar 250 meter ke arah Grand Bazar pintu 1.
Bisa juga jalan kaki 800 meter dari kawasan Sultanahmet (dari Blue Mosque), sambil menikmati indahnya setiap sudut Istanbul.
8 komentar
Keren banget ya desain gabungan Barok dan Rococo ini ...
ReplyDeleteTapi yang bikin tambah penasaran, adanya hammam.
Pengin banget deh punya kesempatan ngerasain mandi air panas ala hammam :)
hammam banyak bet, masbro.
Deletetinggal milih aja mau yang mana. yang jelas semua dipisahin loh ya, hammam buat cewek sama cowok. hahahaha
waahh, Turki keren yaaa.. pengen kesana deh suatu saat nanti...
ReplyDeletekeren banget, mbak. hehehe
Deletesemoga kesampaian ya, suatu hari nanti ke Turki :)
ini mirip ama blue mosque sekilas yaaa. pas ke istanbul aku cm pulang hari, jd jelajahnya dr pagi, balik menjelang malam. jujurnya jalan2nya jg cm yg wisata terkenalnya kayak blue mosque, hagia sophia, kanal air apalah itu yg ada mitos kepala medusa di dlmnya :D sama istana topkapi. sisanya kulineran :D. ga puas bnaget. eh sempet sih ke grand bazar tp aku ga merhatiin mesjid camii ini :( . memang hrs balik ke turki ;)
ReplyDeleteyah, sayang banget ke Istanbul cuma tiktok. saya yang berhari-hari dan udah bolak balik aja masih belum puas menjelajah saking banyaknya tempat yang menarik buat dikunjungi dan semuanya kaya sejarah.
Deleteharus banget mbak Fanny balik ke Turki lagi. hihihihi
mba Dita, ini ga salah ketik ? Nuruosmaniye Camii dibangun thn 1949 -1755 ?
ReplyDeleteiya...
Deleteudah diperbaiki :)
thanks koreksinya ya...
Silakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,