“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
[QS. An-Nisaa: 100]
Hijrah. Sebuah kata yang akhir-akhir ini sering kita dengar. Semacam sedang kekinian. Padahal kata hijrah itu sudah termaktub dalam Al-Qur'an yang merupakan pedoman hidup manusia dan sudah ada ribuan tahun yang lalu.
Hijrah diartikan secara makaniyah sebagai berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Hijrah secara maknawiyah adalah meninggalkan yang buruk untuk menuju yang baik dengan mengharap rahmat dan ridha Allah ﷻ.
“Orang-orang yang berhijrah dengan sesungguhnya adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah ﷻ.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kabar baiknya adalah, bank langganan saya baru saja meluncurkan kampanye yang diberi nama #AyoHijrah untuk mengajak masyarakat berhijrah khususnya dalam layanan perbankan. Cocok kan dengan yang lagi kekian sekarang ini.
Bank langganan saya itu adalah Bank Muamalat Indonesia.
Ya, saya adalah nasabah Bank Muamalat sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Saking setianya, sampai sekarang saya punya 4 rekening dengan jenis produk yang berbeda.
Bank Muamalat Indonesia (PT Bank Muamalat Indonesia Tbk) adalah bank syariah pertama di Indonesia sejak 1 November 1991 yang pendiriannya digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI), serta pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia dan resmi beroperasi pada 1 Mei 1992.
Pada tahun 2004 Bank Muamalat punya tabungan instan pertama di Indonesia, namanya Shar-e. Produk inilah tabungan yang saya buka pertama kali di Bank Muamalat. Kemudian tahun 2011 Shar-e ada jenis Gold Debit Visa dan mendapat penghargaan dari MURI sebagai kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia, serta layanan e-channel seperti internet banking, ATM, mobile banking, dan cash management.
Tahun 2009 Bank Muamalat mendapat izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur Malaysia dan didukung oleh jaringan layanan melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS). Jadi buat saya yang seorang traveler dan lumayan sering plesiran ke Malaysia nggak perlu repot lagi buat ambil uang, tinggal masukin aja kartu Shar-e debit Bank Muamalat saya di ATM dengan jaringan visa atau MEPS. Kartu Shar-e debit Bank Muamalat juga bisa saya pakai di seluruh dunia untuk tarik tunai di ATM dengan jaringan visa.
Bank Muamalat juga sudah banyak mendapatkan penghargaan. Yang terakhir adalah peringkat I Satisfaction, Loyality, and Engagement Award Tahun 2019.
#AyoHijrah itu apa sih?
Sesuai dengan arti dari Hijrah yang bermakna 'menjadi lebih baik' maka #AyoHijrah adalah gerakan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu meningkatkan diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan kita dengan Allah ﷻ Sang Pencipta, tapi juga merupakan jalan hidup (way of life) sehingga #AyoHijrah juga mengajak untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.
Demikian pula melalui #AyoHijrah ini Bank Muamalat mengajak masyarakat untuk berhijrah dalam hal layanan perbankan (pengelolaan keuangan) dengan memanfaatkan layanan perbankan Syariah untuk hidup yang lebih berkah.
Cerita #AyoHijrah Saya Bersama Bank Muamalat
Ingat waktu SD dulu setiap saya melihat gambar Ka'bah di buku atau dimanapun, rasanya saya pengen lihat langsung ke sana. Entah gimana caranya pokoknya pengen banget. Sampai terbawa ke alam mimpi. Meski saya sebenernya belum mudeng apa itu umrah dan haji. Yang saya tau, Ka'bah itu di Arab Saudi dan itu jauh banget. Harus punya uang banyak buat ke sana padahal saat itu saya nggak punya uang. Lha piye, uang saku saya aja cuma 100 perak. Namanya juga pikiran anak SD jaman dulu. Ye kan?
Sampai saya SMA, uang saku saya udah naik jadi 3.000-5.000 perak saat itu. Saya mau nabung buat naik haji tapi tentu saja saya harus berhijrah untuk menabung di bank syariah, supaya uang saya terhindar dari percampuran yang mboten-mboten.
Akhirnya saya buka tabungan di Bank Muamalat. Belum langsung buka tabungan haji sih, melainkan tabungan biasa yang saat itu namanya Tabungan Shar-e atau sekarang ganti nama menjadi Tabungan iB Hijrah. Belum PD ceritanya kalau langsung buka tabungan haji, soalnya saya masih sekolah dan belum punya gaji. Malu aja kalau kagak penuh-penuh tuh tabungan. hahaha
Meskipun bukan jenis tabungan haji, tabungan iB Hijrah tersebut sudah saya niatkan untuk berhaji. Nabungnya hasil menyisihkan uang saku dan hasil ngumpulin angpau lebaran. hahaha
Lumayan lah ya, meski saldo rekening nambahnya lambat macam siput tapi setidaknya saya sudah ada niat dan usaha buat ke tanah suci. Niat baik itu sudah tercatat malaikat, bro! Selebihnya yang tak boleh lupa adalah berserah kepada Allah ﷻ.
Kenapa saya nabungnya ke Bank Muamalat? Karena Bank Muamalat adalah bank syariah pertama di Indonesia yang bahkan masih satu-satunya pada saat itu. Alhamdulillah salah satu kantor kasnya ada di dekat rumah saya. Jadi gampang kalau mau dateng ke bank, nggak usah pake acara mager.
Setelah saya berhijrah dari ibu kota provinsi ke ibu kota negara, Alhamdulillah di dekat kantor saya juga ada kantor kas Bank Muamalat. Cuma selemparan gundu aja. Asyik kan?! Jadi saya tetep gampang kalau mau ke bank. Mbak-mbak CS dan Tellernya sampai hafal dan jadi akrab sama saya. Alhamdulillah nambah teman juga jadinya.
|
Hijrah itu ibadah, bersama tabungan iB Hijrah Haji (foto: Bank Muamalat) |
Setelah punya gaji sendiri saya kemudian membuka lagi rekening khusus untuk naik haji, yaitu tabungan iB Hijrah Haji. Biar gampang, cara ngisinya adalah dengan fasilitas auto debit setiap bulannya dari tabungan iB Hijrah saya.
Tahun 2013 tabungan haji sudah cukup untuk mendaftar nomor porsi haji. Alhamdulillah. Seneng banget saya setelah hampir 15 tahun menanti akhirnya tuh tabungan penuh juga walaupun nunggunya lama bener yak. hihihi
|
dokumen pendaftaran nomor porsi haji |
Mbak CS Bank Muamalat membantu menyiapkan dokumen yang harus saya bawa ke Kantor Kementerian Agama di kota sesuai KTP saya sebagai syarat untuk pendaftaran nomor porsi haji. Alhamdulillah semuanya dimudahkan Allah ﷻ.
Mohon doanya ya, supaya saya bisa segera menunaikan ibadah haji mengingat daftar tunggu sekarang panjangnya bukan kepalang.
Bulan kemarin ada teman kantor saya yang ngobrol-ngobrol sama saya tentang #AyoHijrah. Dia pengen memulai hijrah untuk membuka tabungan haji dari sekarang selagi usianya masih muda karena ngeri lihat daftar tunggu haji yang antrenya rata-rata sampai 17 tahunan. Kemudian saya antar dia ke Bank Muamalat dekat kantor kami untuk membuka tabungan iB Hijrah Haji. Alhamdulillah syarat pembukaannya gampang banget, cukup fotokopi KTP dan NPWP, serta minimal setoran awal Rp. 50.000,-.
Ya! Hijrah bisa semudah itu, bro!
#AyoHijrah untuk berani lebih baik.
Dimulai dari yang kecil untuk sesuatu yang lebih besar.
Buat kamu yang pengen mengikuti jejak saya dan teman-teman saya, atau kamu yang masih galau dan mau belajar dulu tentang Bank Muamalat serta kampanye #AyoHijrah, bisa langsung meluncur ke:
Karena hidup di dunia ini hanya sebentar, bukankah kita harus berhijrah, bersegera menuju kebaikan?
8 komentar
Saya juga pengguna bank Muamalat mba. Tapi dulu sih, sekarang udah ngga. Emang bagus banget ya bank Muamalat itu. Ntar coba perbaiki atmku deh soalnya kenapa saya ngga di muamalat lagi karena atmnya pernah bermasalah. Makasih sharingnya mba.
ReplyDeleteiya, mbak.
Deletekartu ATMnya minta ditukar aja sama yang baru :D
Waahh!! Refrensi menarik nih untuk dicoba dengan bank Muamalat..😄😄
ReplyDeletesilakan... :)
Deletewah luar biasa kak pengalaman nya, memberikan inspirasi bagi ane untuk bisa hijrah ke tanah suci ;)
ReplyDeletesemoga segera tercapai ya :)
Deletewah, pelanggan setia bank muamalat nih mba nyaa..
ReplyDeleteaku juga pingin hijrah dengan menggunakan layanan bank syariah seperti bank muamalat..
iya, mbak. saya pelanggan Bank Muamalat udah dari jaman kuda gigit besi. hihihihi
DeleteSilakan tinggalkan komentar, tapi mohon maaf komentar saya moderasi karena banyaknya spam.
Mohon untuk tidak menyertakan link hidup, ya...
thanks,